BAB VI "Dinar - Dirham"

Nama : Fitria Anisyah
NPM  : 1601270036
Prodi  : Perbankan syariah lllA 1
Doping : Totok Harmoyo SE, M.Si
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Bab VI 
DINAR - DIRHAM

6.1 Sejarah Uang Dinar dan Perdagangan Internasional

6.1.1 Sejarah Uang Dinar
          Pada masa sebelum datangnya islam, uang dinar merupakan uang yang digunakan dalam transaksi perdagangan. Berbagai jenis uang dinar emas dan perak dirham beredar dalam perdagangan sebagai akibat dari banyaknya bangsa arab yang berdagang dengan bangsa Romawi, Byzantium, dan para pedang yang melewati negeri Arab. Pada saat itu, kota Mekkah menjadi pusat perdagangan dan pertukaran mata uang, sehingga banyak para pedagang dari berbagai negeri datang ke kota Mekkah untuk bertemu dan melakukakan transaksi perdagangan.
          Dalam sejarah umat Islam, Rasulullah dan para sahabat menggunakan dinar dan dirham sebagai mata uag mereka, di samping sebagai alat tukar, dinar dan dirham juga dijadikan sebagai standar ukuran hukum-hukum  syar'i seperti kadar zakat dan ukuran pencurian. Pada masa kenabian uang dinar dan dirham digunakaj sebagai alat transaksi perdagangan oleh masyarakat arab. Masyarakat arab quraish memiliki tradisi melakukan perjalanan dagang dua kali dalam satu tahu, yaitu pada musim panas ke negeri syam (syria sekarang) dan apada musim dingin ke negeri yaman (hasan, 2005:31)

6.1.2 Perdagangan Internasional
          Perdagangan internasional merupakan elemen penting dari proses globalisasi. Membuka perdagangan dengan berbagai negara di dunia akan memberikan keuntungan dan membawa pertumbuhan ekonomi dalam negeri, baik secara langsung berupa pengaruh yang ditimbulkan terhadap alokasi sumber daya dan efisiensi, maupun secara tidak langsung naiknya tingkat investasi.
          Dampak penggunaan uang dinar dalam perdagangan internasional 
          Penggunaan uang dinar merupakan suatu solusi atas perekonomian dunia yang menggunakan uang fiat. Penggunaan uang fiat menimbulkan ketidakstabilan perekonomian dunia, untuk mengatasi hal itu dibutuhkan mata uang yang lebih stabil, yaitu dinar emas. Pda tahun 1250 M/648 H dinegara mesir uang dinar yang dijadikan sebagai dasar moneter pernah dipengaruhi oleh penggunaan uang fulus, yaitu uang campuran dari kuningan dan tembaga. Penggunaan uang fulus dan ditambah oleh kondisi perekonomian yang buruk telah menyebabkan harga yang tidak stabil.
          Pada saat ini, peran uang fulus sudah digantikan oleh uang fiat yang digunakan untuk semua transaksi perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Penggunaan dinar merupakan suatu solusi untuk mengatasi berbagai dampak perekonomian yang ditimbulkan oleh penggunaan uang fiat dalam perekonomian dunia.
          Alasan dan keunggulan dari penggunaan Uang dinar
         Ada beberapa alasan dari pengguanaan mata uang dinar islam dalam menuju stabilitas sistem moneter, antara lain yaitu:
1. Uang yang stabil.
2. Alat tukar yang tepat.
3. Mengurangi spekulasi, manipulasi dan arbitrase.
          Selain dari ketiga hal diatas, maka dapat di ungkapkan juga kenapa harus kembali kepada sisyem emas:
1. Unfair trade.
2. Kecilnya perdagangan OKI.
3. Macetnya program ekonomi OKI.
4. Fiat money.
5. Volatilitas uang berdampak negatif.
6. Emas stabil sepanjang sejarah.
7. Emas menjadi investasi menarik.
8. Dolar terus terdepresiasi.
9. Emas tak perlu biaya hedging.

6.2 Impelmentasi Penggunaan Dinar dalam Perdagangan Internasional
          Untuk menjadikan dinar sebagai mata uang global diperlukan berhagai langkah dan strategi. Salah satu langkah yang dilakukan dalam penerapan dinar tersebut adalah dengan menjadikan uang dinar sebagai alat transaksi perdagangan barang dabln jasa internasional, baik perdagangan multilateral maupun bilateral.
          Ada beberapa hal yag harus diperhatikan dalam penerapan uang dinar dalam perdagangan internasional, antara lain:
1. Peran uang dinar dalam perdagangan.
2. Penggunaan dinar emas.
          Uang dinar dan transaksi perdagangan bilateral
          Transaksi perdagangan bilateral merupakan perdagangan yang melibatkan dua negara. Perdagangan bilateral akan melibatkan peran dari bank sentral kedua negara. Dalam perdagangan bilateral kedua negara terlebih dahulu akan menentukan batas kredit (credit limit) dan pembayaran yang dilakukan oleh bank sentral adalah pembayaran secara periodik berupa mentransfer emas atau dengan cara kepemilikan emas di bank kutodian. Para pedangan dalam transaksi bilateral yaitu para pengekspor dan pengimpor akan melakukan pembayaran dengan menggunakan uang domestik (cheong,2003).
          Keuntungan dari penggunaan dinar dalam perdagangan internasional 
          Penggunaan dinar dalam perdagangan internasional terutama dalam perdagangan bilateral akan memberikan berbagai keuntungan (meera, 2004: 95-98), diantaranya:
1. Mengurangi dan menghapus resiko nilai tukar.
2. Penggunaan dinar akan mengurangi terjadinya spekulasi, manipulasi, dan arbitrasi terhadap mata uang nasional.
3. Penggunaan dinar akan mengurangi biaya transaksi perdagangan (transaction cost) dan meningkatkan perdagangan.
4. Penggunaan uang dinar dalam perdagangan akan meningkatkan perdagangan yang pada akhirnya akan meningkatkan kerjasama antarnegara peserta.
5. Penggunaan dinar dalam perdagangan internasional akan mengurangi sovereignty (kekuasaan).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Link PDF

BAB IV "Perekonomian Tertutup Dengan Kebijakan Pemerintah"

BAB 11 "THE CRISIS BLACHARD CH.9"