Review Jurnal Asing "Macro-Determinants of Stock Return in Pakistan"

Nama : Fitria Anisyah
NPM : 1601270036
Prodi : Perbankan Syariah
Doping : Totok Harmoyo SE, M.Si
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Fakultas Agama Islam

MAKRO DETERMINAN RETURN SAHAM DI PAKISTAN

ABSTRAK
Studi ini mengeksplorasi hubungan antara faktor-faktor penentu makro dan return saham dengan menganalisisreaksi variabel makroekonomi terhadap return ekuitas individu. Untuk tujuan ini data panel dari 394 terdaftarperusahaan yang terdaftar di Karachi Sock Exchanger selama periode 1998-2009 digunakan untuk analisis empiris.Hasil penelitian menunjukkan bahwa volatilitas dan produk domestik bruto berpengaruh signifikan terhadap individuimbal hasil ekuitas, sementara, inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar dan defisit anggaran memastikan adanya negatif yang signifikanasosiasi. Temuan ini juga menyoroti dampak positif yang signifikan dari nilai tukar terhadap tingkat pengembalian ekuitassektor tekstil. Untuk melakukan rekapitulasi, pengembalian berbagai sektor bereaksi berbeda terhadap variabel makro yang sama.

PENGANTAR
Menganalisa kinerja ekonomi berbagai negara di dunia, analis Tyler Cowen mengatakan bahwa negara dengan kinerja pertumbuhan ekonomi paling baik belakangan ini adalah Jerman, Meksiko, dan yang terbaru, Filipina.
Penunjukan (status) ini agak rumit, karena bisa justru untuk negara yang se­dang sakit dengan reputasi sangat bu­ruk atau mungkin negara yang sudah maju dengan kebaikannya yang berada di luar pemahaman orang. Tahun ini pemenangnya adalah Pakistan, kata Cowen. Jelas bahwa Pakistan tidak punya re­putasi luar negeri yang besar. Dalam sebuah survei baru-baru ini, Amerika menempatkan Pakistan di urutan 136 di antara 144 negara yang menye­na­ng­­kan. Menurut hasil pencarian berita me­lalui Google, dikatakan bahwa Pa­kistan dikaitkan dengan isu terorisme dan kemungkinan perpanjangan lara­ngan berkunjung Presiden AS Donald Trump.
Namun, sebagian besar perkem­ba­ngan di Pakistan cukup positif. Misal­nya, bursa sahamnya ternyata berki­nerja bagus, dengan naik 46% selama ta­hun lalu. Saham negara emerging economy tidak selalu tercermin melalui bagaimana ekonominya keseluruhan.Pertumbuhan PDB negara itu naik sekitar 4% dan kini kemungkinan men­capai 5%. Memang tidak bisa diban­dingkan dengan kinerja Tiongkok, namun cukup menunjukkan bahwa eko­­nominya berada di jalur yang lu­mayan positif. Sejak 2002, tingkat kemiskinan di sana sudah turun separuhnya, dan se­lama tiga tahun terakhir tingkat kema­tian akibat teroris turun sekitar dua­per­tiga. Sekitar 47% rumah tangga Pa­kistan sudah memiliki mesin cuci, naik dari 13% dalam 1991, dan bisnis retail umumnya mengalami booming.
Di sudut makro, inflasi tidak menja­di masalah, negara itu berhasil meng­hem­pang krisis valuta asing, dan kem­bali menghimpun cadangan devisanya. Rasio utang-terhadap-PDB masih men­capai 60%, namun negara itu telah lolos dari program penye­suaian dengan Dana Moneter Interna­sional (IMF), dan berada dalam kondisi fiskal yang stabil.
Penelitian mengenai return saham telah banyak dilakukan sebelumnyaoleh para ekonom. Penelitian yang dilakukan Buttet al(2009) yang berjudul Do Economic Factors Influence Stock Returns? A Firm and Industry Level Analysismenggunakan model GARCH untuk menganalisis hubungan risk dan return serta hubungan returns aham dengan variabel-variabel ekonomi di pasar modal Pakistan. Penelitian ini meneliti perusahaan-perusahaan dalam sektor manufakturdan sektor keuangan. Data yang digunakan adalah data bulanan dari 32 perusahaan industri perbankan (sektor keuangan) dan industri tekstil (industrimanufaktur) dengan periode 10 tahun (Juli 1998-Juni 2008). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CPI yang menggambarkan inflasi.RFRyang menggambarkan hasil selama 6 bulan dari Treasury bills dan menggambarkan suku bunga dan nilai tukar rupiah/dolar. Industrial Production Index dan Individual Industria Productionyang menggambarkan realoutput. Variabel lainnya yang digunakan adalah M2 yang menggambarkan jumlah uangberedar. Hasil penelitian ini mengindikasikan perubahan variabel ekonomi dalam return saham lebih berpengaruh pada level industri dibandingkan levelperusahaan. Penelitian ini pula mengindikasikan industri perbankan (sektorkeuangan) lebih sensitif dengan perubahan variabel ekonomi. Penelitian lainnya dilakukan oleh Xiufang Wang (2010) yang berjudul The Relationship between Stock Market Volatility and Macroeconomic Volatility: Evidence from China. Data yang digunakan adalah data bulanan periode Januari1992 hingga Desember 2008. Penelitian ini menggunakan model EGARCH danlag-augmented VAR (LA-VAR) untuk menganalisis hubungan GDP, CPI yang menggambarkan inflasi, dan suku bunga terhadap saham. Model AR(2)-EGARCH(2,2) digunakan untuk memodelkan GDP, AR(7)-EGARCH(2,1) untukmemodelkan CPI, AR(4)-EGARCH(1,2) untuk memodelkan suku bunga danAR(2)-GARCH(1,1) untuk memodelkan return saham. Hasil penelitian inimengindikasikan tidak ada hubungan antara volatilitas GDP dan suku bungaterhadap volatilitas saham. Hanya inflasiyang berhubungan dengan volatilitassaham.Penelitian lainnya dilakukan oleh Wijaya (2008) yang berjudul Pengaruh Faktor Makro ekonomi dan Return IHSG terhadap Return Saham Sektor Usaha.

Primer : Analisis dengan Metode GARCH. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis pengaruh return IHSG serta faktor-faktor makro ekonomi terhadap volatilitas return saham sektor pertanian dan pertambangan. Penelitian inimenggunakan data dari Januari 2004 hingga Juni 2007. Data tersebut adalah IHSG, Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS) Pertanian, IHSS Pertambangan, kursdan suku bunga SBI yang dinyatakan dalam bentuk return secara relatif, sertainflasi yang dinyatakan dalam persen. Metode penelitian yang digunakan adalahregresi berganda dan GARCH . Variabel yang diguakan dalam penelitian ini hasilpenelitian ini menunjukan bahwa return IHSS Pertanian hanya dipengaruhi secaranyata oleh return IHSG. Sedangkan return IHSS Pertambangan secara signifikan dipengaruhi oleh return IHSG, return kurs dan return suku bunga SBI. 

link jurnal asingnya: https://drive.google.com/file/d/0B2OJG9_YQ2QwZjdOVzJXaENWTWs/view?usp=drivesdk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Link PDF

BAB IV "Perekonomian Tertutup Dengan Kebijakan Pemerintah"

BAB 11 "THE CRISIS BLACHARD CH.9"